This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Selasa, 26 November 2013
Tugas Karangan Bahasa Indonesia 1
06.54
ASSALAMUALAIKUM
No comments
Footaball Is My Life
Sepak Bola merupakan olahraga paling favorit
kaum lelaki maupun perempuan(antonim) di Indonesia, tua muda(antonim), orang kaya atau miskin, orang kota atau desa(antonim)
rata-rata menyukai Sepak Bola. Tak terkecuali saya sebagai lelaki. Saya sangat mencintai dan menyukai(sinonim)
ilmu serta informasi mengenai sepak bola. Entah apa alasannya serta bagaimana
saya dapat menyukai olahraga tersebut, yang jelas Sepak Bola adalah hobi saya
yang utama. Baik bermain, maupun
menganalisa ilmu Sepak Bola yang tugasnya adalah menganalisa dan mempelajari(sinonim) ilmu-ilmu Sepak Bola dari
dasar hingga tingkat tinggi.
Berawal sejak saya kecil sekitar umur 6
tahun saya mulai mengenal Sepak Bola dari menonton pertandingan Bola di
Televisi, saya mulai suka dan jatuh hati(sinonim) terhadap olahraga tersebut.
Sejak saat itu saya suka bermain Bola, mengamati pertandingan Bola, bahkan
mendalami atau menganalisa seluruh informasi-informasi seputar Sepak Bola, baik
dalam
maupun luar(antonim) negeri. Jika ingin menjadi atlet sepak Bola, maka saya harus sekolah
di SSB khusus Sepak Bola(khusus). Klub luar negeri yang saya suka adalah Bayern
Muenchen dari Jerman(umum), sedangkan Klub nasional saya
suka Arema Malang, dan pasti saya sangat suka dengan TimNas Indonesia.
Banyak yang mengatakan bahwa menjadi atlet
Sepak Bola di Indonesia sangatlah tidak maju, baik dalam hal kehidupan ekonomi,
kesehatan maupun dari segi karir. Pesepak bola di Indonesia tak memiliki masa
depan yang baik, jauh berbeda dengan atlet luar negeri. Mereka ditunjang banyak
fasilitas, asuransi, kesejahteraan hidup, dan gaji yang cukup. Diluar negeri gaji dan fasilitas atlet ditunjang 100%(konkrit). Bermacam-macam
alasan mereka komentari tentang dampak negative menjadi atlet.
Sewaktu saya kecil, saya tidak menghiraukan
sedikitpun apa kata keluarga saya. Justru saya semakin berani untuk bermain
bola. Pada bulan(homonym) Agustus
2002 saya lalu masuk Sekolah Sepak Bola atau SSB di daerah BEJI Depok untuk
menyalurkan h0bi saya. Orang tua saya pun akhirnya tidak bisa melarang saya
lagi dan akhirnya saya diizinkan bermain bola asalkan itu hanya sebatas
penyalur hobi, bukan untuk menjadi tumpuan hidup masa depan. Saya pun lega
akhirnya dapat bermain bola. Semenjak itu saya semakin menggemari Sepak Bola,
dari matahari terbit hingga bulan(homonym) bersinar tek pernah lepas
pemikiran tentang Bola.
Setelah 2 tahun bersekolah Sepak Bola saya
akhirnya keluar karena pada saat itu tepatnya tehun 2004 saya akan Ujian
Nasional SD, maka saya fokus ke pelajaran untuk mengikuti Ujian Nasional
tersebut. Vakum bermain Bola bukan berarti melupakan Sepak Bola, sya tetap
menonton Bola di Televisi sebagai media penghibur disaat waktu luang.
Pada suatu hari, ibu saya bertemu temannya
di sebuah Bank(homofon) di
Depok. Ternyata teman ibu saya itu merupakan anggota official tim Persikad
Depok(umum). Persikad adalah Tim Sepak Bola yang mewakili kota Depok untuk mengikuti kompetisi di
Liga Indonesia(khusus). Orang itu bernama Bang(homofon) Pepen, Pepen
Rubianto nama lengkapnya. Beliau merupakan staff di Tim tersebut. Setelah
mengobrol panjang lebar, beliau menawarkan ibu saya agar saya bersekolah Sepak
Bola di Tim nya. Ibu saya pun hanya mendengarkan saja tetapi tidak berminat
untuk menyekolahkan saya di Tim tersebut.
Mendengar hal tersebut saya senang dengan
wajah seri(homograf). Betapa
tidak, karena saya mempunyai peluang untuk bermain Sepak Bola di Tim Kota
Depok. Saya pun mulai sering datang ke stadion untuk menonton tim tersebut,
dengan harapan bias bertemu teman ibu saya itu. Dua jam berlalu dan
pertandingan pun telah usai, saat itu Persikad ditahan seri(homograf) 1-1 oleh Persiraja. Semua
pemain sudah banting
tulang(konotasi) untuk menang, tetapi pemain tidak berkecil hati(konotasi) atas hasil ini.
Waktu terus berjalan, saya semakin dewasa
dan sudah bias berfikir masa depan. Saya yang dahulu masih kecil hanya mementingkan
hobi dan kesenangan, saat dewasa saya berfikir tentang makna ucapan keluarga
saya dahulu mengenai Sepak Bola. Memang, tidak ada yang salah tentang Sepak
Bola, tidak semua profesi yang orang anggap buruk atau jelek(sinonim) itu ada. Tinggal
bagaimana kita berusaha dan yakin akan hal yang kita jalani selagi positif dan
menyenangkan buat kita. Banyak orang berkata, jika kita mengerjakan pekerjaan
yang kita senangi, maka hasilnya pun akan baik. Begitupun dalam hal hobi, jika
kita menekuni hobi yang kita sukai dengan sungguh-sungguh, maka insya allah
kita akan sukses di hobi kita itu asalkan kita niat sunggu-sungguh, berusaha,
dan berdoa kepada Tuhan.
Tahun demi tahun berlalu, usia pun semakin bertambah.
Sepertinya sudah terlambat untuk meneruskan cita-cita saya menjadi atlet Sepak
Bola. Hanya kesedihan yang saya rasakan, tapi perlahan-lahan kesedihan dan penyesalan itu
tidak nampak dalam diri saya(abstrak). Kepercayaan diri saya tumbuh seratus persen(konkrit) dan
melupakan hal masa lalu yang membuat saya frustasi.
Semenjak saya lulus sekolah menengah atas,
saya mulai memikirkan masa depan. Mau seperti apa saya nanti, mau menjadi apa
saya nanti. Itulah pertanyaan yang sering timbul di pikiran saya. Saya selalu
teringat kenangan tentang cita-cita, impian saya untuk menjadi atlet Sepak
Bola. Olahraga, hobi, impian, angan-angan yang sudah terpaku dan berkarat di
otak saya. Hanya satu, yaitu Sepak Bola. Namun impian itu harus saya kubur
dalam, saya lupakan, dan buang jauh impian itu. Saya sempat mengalami kesedihan(abstrak). Saya tidak menyalahkan
siapa-siapa atas kegagalan impian saya yang tak terwujud, saya beranggapan dan
yakin bahwa ini garis dan takdir Tuhan, Tuhan punya rencana lain untuk saya di
masa depan.
Pernah suatu ketika saya mendengar ucapan
seseorang, bahwa janganlah terlalu lama larut dalam penyesalan. Jika kita
mengalami kegagalan dalam hidup, maka cepatlah bangkit. Waktu tidak berhenti,
hidup pun akan terus berjalan. Dibawah pohon yang tumbuh(denotasi) lebat saya melamun memikirkan ucapan itu dan akhirnya saya sadar. Saya pikir itu menjadi titik balik semangat saya.
Saya yakin jalan menuju Roma tidaklah hanya 1, melainkan banyak jalan menuju
Roma. Begitupun dengan kisah saya ini. Sepak Bola tidak harus diterapkan
sebagai atlet atau pemain Bola nya, tetapi bisa diterapkan dengan profesi lain.
Contohnya menjadi jurnalis, wartawan, kolumnis, maupun analis Sepak Bola.
Komentator Bola di Televisi adalah sumber
inspirasi saya. Saya ingin suatu saat seperti mereka. Menganalisis, meliput
pertandingan di luar negeri, menulis artikel di media mengenai Sepak Bola. Saya
merasa mampu. Dan semenjak itulah cita-cita saya tumbuh kembali(konotasi) dan mempunyai
spirit yang telah lama padam akibat kegagalan. Keyakinan saya itu bukan tanpa
alasan. Kenapa saya yakin saya mampu. Karena sejak keccil saya menyukai Bola,
bahkan saya selalu belajar, menganalisa, mencari tahu info-info seputar Sepak
Bola Internasional dari kecil hingga detik ini.
Yang harus saya tambahkan untuk modal
cita-cita saya itu adalah kemampuan berbahasa asing minimal menguasai 1 bahasa,
lebih baik lagi jika bisa lebih dari 1. Itu modal utama saya jika ingin
mewujudkan impian saya. Dan saya pun akan terus berusaha, belajar, dan berdoa
semoga impian saya dapat terwujud. Saya tidak ingin mengalami kegagalan untuk
yang ke-2 kali nya. Keluarga, orang tua pun akhirnya mendukung penuh keputusan saya
ini(konotasi), karena mereka anggap saya sudah dewasa dan harus memilih sendiri jalan
hidup untuk masa depan. Saya sering belajar menulis berita dan karangan hingga buku saya penuh dengan catatan(denotasi).
Semangat inilah yang terus saya tanamkan
setiap hari untuk menjalani kuliah saya, saya harus giat dalam belajar untuk
mewujudkan impian saya yang memang sudah panggilan hati saya sejak kecil, hobi
saya sejak kecil, impian saya yang sangat saya harapkan nanti. Saya pun tidak
tahu kenapa Sepak Bola menjadi impian saya, mungkin ini sudah takdir Tuhan.
Saya akan berusaha mewujudkannya. Hanya satu yang saya impikan, yaitu Sepak
Bola.
Harapan saya diluar konteks karangan saya
ini adalah semoga Sepak Bola Indonesia maju, sejahtera, bangkit dari
keterpurukan prestasi. Benahi semua elemen-elemen dasar, jangan egois karena pangkat,
kedudukan(sinonim), uang. Semua ingin Indonesia maju, berjaya di level dunia, Prestasi Timnas sekarang sedang maju mundur(antonim). Negara kita besar, masa tidak bias membangun Sepak Bola menjadi baik. Jika ada niat tulus memajukan Sepak Bola, saya yakin bola Indonesia akan maju, berjaya, dan berprestasi. Entah berapa tahun lagi itu
akan terwujud, Semoga. Demikianlah
karangan ini saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan kata, saya ucapkan Terima
kasih
Sabtu, 08 Juni 2013
Uang, Bank, dan Penciptaan Uang
09.11
ASSALAMUALAIKUM
1 comment
Assalamualaikum.
A. Uang
Uang dalam ilmu ekonomi
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima
secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
I. Jenis Jenis Uang
a. Berdasarkan bahan
1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.
b. Berdasarkan lembaga yang
mengeluarkan
1. Uang Kartal yaitu mata uang logam dan kertas yang dikeluarkan oleh
bank sentral dan berlaku umum di masyarakat.
2. Uang Giral yaitu dana yang disimpan pada rekening giro (demand
deposit) di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk
melakukan pembayaran dengan perantaraan cek, bilyet giro atau perintah
membayar. Jadi, uang giral dikeluarkan oleh bank umum.
c. Berdasarkan nilai
1. Bernilai penuh,
yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya.
Biasanya berupa uang logam.
2. Tidak
bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama
dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas.
d. Berdasarkan pemakai
1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa di
dalam negeri.
2. Enternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang
asing.
II. Fungsi Uang
a. Fungsi pokok uang :
a. Fungsi pokok uang :
Uang mempunyai satu tujuan fundamental dalam sistem ekonomi, yaitu :
• Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
• Mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan.
b. Fungsi-fungsi asli uang :
• Uang sebagai satuan nilai
Fungsi uang yang pertama dikenal dengan berbagai sebutan, salah satunya yang paling umum adalah satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung (unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai denominasi umum (common denominator of value)
Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang umum
• Uang sebagai alat tukar
Adalah Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi uang yang kedua ini: alat tukar (medium of exchange), perantara pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (sirculating medium), dan alat pembayaran (means of payment).
• Uang sebagai gudang nilai (store of value)
Fungsi ketiga dari uang, yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar, ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai. Yang dimaksud dengan fungsi ini pada dasarnya adalah bahwa uang itu berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.
• Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Setelah uang digunakan sebagai satuan nilai dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu digunakan secara luas sebagai alat penimbun kekayaan.
Semua orang dan preusan bisnis bebas memilih dalam bentuk apa, mereka akan menimbun kekayaan mereka, menetukan berapa yang akan mereka pegang dalam bentuk uang dalam berbagai bentuk non moneter dan merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai
proporsi yang menurut mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan likuiditas.
• Uang sebagai unit perhitungan
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. Walaupun uang hampir selalu berfungsi sebagai unit perhitungan, namun ada contoh-contoh sejarah dimana hal itu tidak terjadi. Dalam hiper – inflasi (inflasi yang sangat besar).
• Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
• Mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan.
b. Fungsi-fungsi asli uang :
• Uang sebagai satuan nilai
Fungsi uang yang pertama dikenal dengan berbagai sebutan, salah satunya yang paling umum adalah satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung (unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai denominasi umum (common denominator of value)
Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang umum
• Uang sebagai alat tukar
Adalah Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi uang yang kedua ini: alat tukar (medium of exchange), perantara pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (sirculating medium), dan alat pembayaran (means of payment).
• Uang sebagai gudang nilai (store of value)
Fungsi ketiga dari uang, yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar, ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai. Yang dimaksud dengan fungsi ini pada dasarnya adalah bahwa uang itu berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.
• Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Setelah uang digunakan sebagai satuan nilai dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu digunakan secara luas sebagai alat penimbun kekayaan.
Semua orang dan preusan bisnis bebas memilih dalam bentuk apa, mereka akan menimbun kekayaan mereka, menetukan berapa yang akan mereka pegang dalam bentuk uang dalam berbagai bentuk non moneter dan merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai
proporsi yang menurut mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan likuiditas.
• Uang sebagai unit perhitungan
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. Walaupun uang hampir selalu berfungsi sebagai unit perhitungan, namun ada contoh-contoh sejarah dimana hal itu tidak terjadi. Dalam hiper – inflasi (inflasi yang sangat besar).
c. Fungsi Turunan
• Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
• Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang.
• Alat pendorong kegiatan ekonomi.
Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
B. Bank
Bank adalah
lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu
kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai
lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu
kebijakan moneter.
I. . Jenis Bank
a. Menurut Fungsinya
1. Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya
dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam
suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak
atau keduanya.
2. Bank Umum, yaitu bank yang bukan
saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang
diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri
uang giral.
3. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4. Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
b. Menurut Kepemilikannya
1. Bank Milik
Negara
Bank milik
negara adalah bank yang modalnya sebagian besar atau keseluruhan berasal dari
negara. Misalnya, BRI, BNI 1946, dan Bank Mandiri.
2. Bank Milik
Swasta
Bank milik
swasta adalah bank yang modalnya berasal dari perorangan atau swasta. Misalnya,
BCA, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank Mega, dan lain-lain.
3. Bank Koperasi
Bank milik
koperasi adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi. Misalnya,
Bukopin (Bank Umum Koperasi Indonesia)
c. Menurut Bentuk Hukumnya
c. Menurut Bentuk Hukumnya
Menurut bentuk
hukumnya bank dikelompokkan menjadi:
1. bank berbentuk perseroan terbatas (PT);
2. bank berbentuk firma (Fa);
3. bank berbentuk badan usaha perseorangan;
4. bank berbentuk koperasi.
d. Menurut Organisasinya
Menurut
organisasinya bank dikelompokkan menjadi:
1. Unit Banking
adalah bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak memiliki cabang di
daerah lain;
2. Branco
banking adalah bank yang memiliki cabang-cabang di daerah lain;
3. correspondenc banking adalah bank yang dapat melakukan
pemeriksaan dokumen ekspor-impor dan kegiatan utamanya di luar negeri.
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif.
Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan
penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter
(misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.
Bank sentral
bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan
banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang
tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara
membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang
berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.
I. Mekanisme Penciptaan Uang
Dalam mekanisme penciptaan Uang terdapat tiga pelaku penciptaan uang : Otoritas Moneter, Bank Umum, Sektor Swasta Domestik. Ketiga pelaku tersebut saling bersinergi sehingga Deman dan Suplay berada pada keseimbangan yang diinginkan dimana Otoritas moneter sebagai pencetak uang kartal, Bank umum sebagai pencipta Uang giral dan kuasi, Sektor swasta domestik sebagai pengguna daripada uang yang di ciptakan otoritas moneter dan bank umum.
Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai lembaga independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank sentral uang kartal di ciptakan yang nantinya uang tersebut didistribusikan ke Bank umum dalam bentuk uang kartal, oleh bank umum di ubah lagi bentuk unag kartal tersebut menajdi uang giral yang berbentuk tabungan giro dan saving deposit, uang tersebut yang nantinya akan di salurkan ke sektor sawasta domestik.
Dari bentuk-bentuk uang ini lah yang disebut dengan uang inti atau uang primer, dengan kata lain, uang primer adalah uang kartal yang dipegang bank umum dan masyarakat umum ditambahkan dengan saldo rekening giro milik bank umum dan masyarakat di Bank Indonesia. Jika dilihat dari neraca otoritas moneter dapat dilihat bahwa sisi pasiva adalah jumlah uanga primer yang beredar dan sebelah aktiva adalah faktor-faktor yang mempengarui uang beredar. Penciptaan Uang oleh bank umum hanya dalam bentuk uang giral dan kuasi, karena uang kartal hanya diciptakan oleh bank sentral itu sendiri.
M0 : Uang kartal (uang kertas dan Uang Logam)
M1 : M0 + Uang Giral + Deposito berjangka di Bank Sentral
M2 : M1 + Uang Kuasi (Bank Umum)
M3 : M2 + Uang Kuasi (non Bank)
Dalam dunia perbankan ada istilah pengganda uang (Money Multiplier) dimana jika ada seorang masyarakat yang menabungkan uangnya kepada bank umum, maka untuk memberikan bunga atas simpanan nasabah tersebut dan mendapatkan profit untuk badan usahanya, bank memberlakukan spread atau yang disebut dengan rentang perbedaan antara bunga simpanan dan bunga pinjaman, dimana bunga pinjaman berada diatas bunga simpanan untuk mendapatkan laba dan memberikan bunga kepada nasabah penyimpan uang. Untuk melindungi konsumen agar bunga pinjaman tidak terlalu besar sehingga membebankan nasabah peminjam uang pada bank umum, bank sentral memberlakukan Reserve Requirement atau GWM (Giro Wajib Minimum) atau yang biasa kita kenal di Bank Indonesia ada istilah BI Rate diman nilai ini sebagai acuan dalam penggandaan uang. Naik turunnya niali pelipatganda tergantung pada tiga hal:
a. Currency Ratio dipengarui oleh prilaku masyarakat dalam menggunakan uang kartal dan giral, seperti : Biaya penggunaan uang giral, kenyamanan dan keamanan.
b. Time and Savings Deposit Ratio yang dipengarui oleh prilaku manusia meliputi : Biaya Relatif, Pendapatan Masyarakat, Kemajuan layanan sektor perbankan.
c. Reserve Ratio (cadangan uang) besar kecilnya cadangan uang bank bergantung pada: Ketentuan otoritas moneter dan Likuiditas.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.
I. Mekanisme Penciptaan Uang
Dalam mekanisme penciptaan Uang terdapat tiga pelaku penciptaan uang : Otoritas Moneter, Bank Umum, Sektor Swasta Domestik. Ketiga pelaku tersebut saling bersinergi sehingga Deman dan Suplay berada pada keseimbangan yang diinginkan dimana Otoritas moneter sebagai pencetak uang kartal, Bank umum sebagai pencipta Uang giral dan kuasi, Sektor swasta domestik sebagai pengguna daripada uang yang di ciptakan otoritas moneter dan bank umum.
Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai lembaga independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank sentral uang kartal di ciptakan yang nantinya uang tersebut didistribusikan ke Bank umum dalam bentuk uang kartal, oleh bank umum di ubah lagi bentuk unag kartal tersebut menajdi uang giral yang berbentuk tabungan giro dan saving deposit, uang tersebut yang nantinya akan di salurkan ke sektor sawasta domestik.
Dari bentuk-bentuk uang ini lah yang disebut dengan uang inti atau uang primer, dengan kata lain, uang primer adalah uang kartal yang dipegang bank umum dan masyarakat umum ditambahkan dengan saldo rekening giro milik bank umum dan masyarakat di Bank Indonesia. Jika dilihat dari neraca otoritas moneter dapat dilihat bahwa sisi pasiva adalah jumlah uanga primer yang beredar dan sebelah aktiva adalah faktor-faktor yang mempengarui uang beredar. Penciptaan Uang oleh bank umum hanya dalam bentuk uang giral dan kuasi, karena uang kartal hanya diciptakan oleh bank sentral itu sendiri.
M0 : Uang kartal (uang kertas dan Uang Logam)
M1 : M0 + Uang Giral + Deposito berjangka di Bank Sentral
M2 : M1 + Uang Kuasi (Bank Umum)
M3 : M2 + Uang Kuasi (non Bank)
Dalam dunia perbankan ada istilah pengganda uang (Money Multiplier) dimana jika ada seorang masyarakat yang menabungkan uangnya kepada bank umum, maka untuk memberikan bunga atas simpanan nasabah tersebut dan mendapatkan profit untuk badan usahanya, bank memberlakukan spread atau yang disebut dengan rentang perbedaan antara bunga simpanan dan bunga pinjaman, dimana bunga pinjaman berada diatas bunga simpanan untuk mendapatkan laba dan memberikan bunga kepada nasabah penyimpan uang. Untuk melindungi konsumen agar bunga pinjaman tidak terlalu besar sehingga membebankan nasabah peminjam uang pada bank umum, bank sentral memberlakukan Reserve Requirement atau GWM (Giro Wajib Minimum) atau yang biasa kita kenal di Bank Indonesia ada istilah BI Rate diman nilai ini sebagai acuan dalam penggandaan uang. Naik turunnya niali pelipatganda tergantung pada tiga hal:
a. Currency Ratio dipengarui oleh prilaku masyarakat dalam menggunakan uang kartal dan giral, seperti : Biaya penggunaan uang giral, kenyamanan dan keamanan.
b. Time and Savings Deposit Ratio yang dipengarui oleh prilaku manusia meliputi : Biaya Relatif, Pendapatan Masyarakat, Kemajuan layanan sektor perbankan.
c. Reserve Ratio (cadangan uang) besar kecilnya cadangan uang bank bergantung pada: Ketentuan otoritas moneter dan Likuiditas.
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana Dan Pertumbuhan Ekonomi
00.32
ASSALAMUALAIKUM
No comments
Assalamualaikum.
Pertumbuhan perekonomian di dalam suatu
negara sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat di negara
tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia sekarang ini berbeda saat
zaman orde baru. Saat Zaman orde baru pertumbuhan ekonomi mungkin lebih
baik, karena pada zaman itu terdapat sedikit partai dibandingkan dengan
zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu banyaknya
jumlah partai yang ada, sehingga para investor asing tidak lagi menanam
sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi
partai tersebut. Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi
negara.
Alat ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara adalah adanya
peningkatan pendapatan Negara tersebut.Alat ukur yang digunakan saat ini
untuk menghitung jumlah kuantitatif pendapatan suatu Negara adalah
Produk Nasional Bruto / Gross National Poduct (GDP).GDP sendiri lebih
ditujukan untuk mengukur angka kemakmuran material masyarakat. Karena
menurut Adam Smith, kemakmuran suatu bangsa bukanlah diukur dari
banyaknya logam mulia/jumlah kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tapi
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dari Negara tersebut.
A. Pendapatan nasional
nasional adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu Negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam setahun.
a. Perekonomian tertutup sederhana
Perekonomian tertutup sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi. Dalam perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu, biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.
b. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
c. Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana.sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsidan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional baik ekspor maupun impor.
Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup sederhana yaitu sebagai berikut :
1. Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Pada model ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingakar, karena dapat mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun Tabungan tersebut tidaklah dianggap kebocoran apabila digunakan sebagai investasi.Tabungan yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai investasi dapat disebut injeksi, karena Investasi dapat menambah pendapatan nasional.
a. Perekonomian tertutup sederhana
Perekonomian tertutup sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi. Dalam perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu, biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.
b. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
c. Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana.sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsidan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional baik ekspor maupun impor.
Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup sederhana yaitu sebagai berikut :
1. Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Pada model ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingakar, karena dapat mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun Tabungan tersebut tidaklah dianggap kebocoran apabila digunakan sebagai investasi.Tabungan yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai investasi dapat disebut injeksi, karena Investasi dapat menambah pendapatan nasional.
2. Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara
variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka
pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka dengan
perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka
terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat
yang disebut dengan koefisien multiplier.
a. Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic Product) atau GNP (Gross Nasional Product) jika terdapat peningkatan maka dapat berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang menunnjukan total suatu produksi dalam suatu Negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi semaki besar. Hanya saja yang biasanya terjadi adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah Negara apabila GDP nya rendah maka smua masyarakatnya miskin, dan jika memiliki GDP yang besar maka masyarakatnya akan kaya raya. Untu itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat megurangi kesenjangan pemdapatan antar warga Negara.
b. Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan (Anton H Gunawan, 1991).Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang dan jasa secara umum.Menurut Boediono (1995)inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecualiapabila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
a. Demand-pull Inflation.
Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hamper mendekati kesempatan kerja penuh.
b. Cost-Push Inflation
Cost plus inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate supplay) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Menurut Keynes terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkanpermintaan agregat ini tidak hanya karena ekspansi bank sentral, namun dapat puladisebabkan oleh pengeluaran investasi baik oleh pemerintah, maupun oleh swasta danpengeluaran konsumsi pemerintah yang melebihi penerimaan (defisit anggaran belanjaNegara) dalam kondisi full employment.
c. Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran bagi sebuah Negara berarti menunnjukan perekonomian Negara tersebut tidak dalam kondisi full-employment.Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja. Memang idealnya pada suatu Negara harus berada dalam keadaan full- employment, akan tetapi untuk mencapai keadaan tersebut sangat sulit. Tingkat penganguran memang selalu terjadi di Negara manapun.Dan keadaan ini memang selalu menjadi pusat perhatian para pemimpin bangsa dan para ekonom. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karen aakn menimbulkan kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas dll
Hubungan dari pertumbuhan ekonomi, inflasi dan juga masalah pengangguran.
hubungan dari ketiga permasalah ini memang saling berkaitan. Karena dalm suatu Negara selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang berbeda beda. Biasanya pertumbuhan ekonomi selalu diikuti dengan adanya inflasi dan jga pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga pinjaman danakan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu Negarabertambah .Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
a. Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic Product) atau GNP (Gross Nasional Product) jika terdapat peningkatan maka dapat berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang menunnjukan total suatu produksi dalam suatu Negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi semaki besar. Hanya saja yang biasanya terjadi adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah Negara apabila GDP nya rendah maka smua masyarakatnya miskin, dan jika memiliki GDP yang besar maka masyarakatnya akan kaya raya. Untu itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat megurangi kesenjangan pemdapatan antar warga Negara.
b. Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan (Anton H Gunawan, 1991).Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang dan jasa secara umum.Menurut Boediono (1995)inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecualiapabila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
a. Demand-pull Inflation.
Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hamper mendekati kesempatan kerja penuh.
b. Cost-Push Inflation
Cost plus inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate supplay) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Menurut Keynes terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkanpermintaan agregat ini tidak hanya karena ekspansi bank sentral, namun dapat puladisebabkan oleh pengeluaran investasi baik oleh pemerintah, maupun oleh swasta danpengeluaran konsumsi pemerintah yang melebihi penerimaan (defisit anggaran belanjaNegara) dalam kondisi full employment.
c. Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran bagi sebuah Negara berarti menunnjukan perekonomian Negara tersebut tidak dalam kondisi full-employment.Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja. Memang idealnya pada suatu Negara harus berada dalam keadaan full- employment, akan tetapi untuk mencapai keadaan tersebut sangat sulit. Tingkat penganguran memang selalu terjadi di Negara manapun.Dan keadaan ini memang selalu menjadi pusat perhatian para pemimpin bangsa dan para ekonom. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karen aakn menimbulkan kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas dll
Hubungan dari pertumbuhan ekonomi, inflasi dan juga masalah pengangguran.
hubungan dari ketiga permasalah ini memang saling berkaitan. Karena dalm suatu Negara selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang berbeda beda. Biasanya pertumbuhan ekonomi selalu diikuti dengan adanya inflasi dan jga pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga pinjaman danakan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu Negarabertambah .Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
Pendapatan Nasional
00.22
ASSALAMUALAIKUM
No comments
Assalamualaikum.
A. Pendapatan Nasional.
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun, atau Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oelh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
B. Konsep Pendapatan Nasional.
1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) di dalam suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun dinyatakan dalam jumlah uang.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
Seluruh nilai produksi barang dan jasa dinyatakan dalam jumlah uang yang dihasilkan masyarakat suatu negara baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negri dalam kurun waktu satu tahun ( hasil produksi perusahaan asing/warga negara asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut tidak dihitung) PNB = PDB + PFPN
Jika PDB lebih besar dari PNB maka penanaman modal asing (PMA) lebih besar dari penanaman modal negara itu di luar negeri. Negara-negara berkembang biasanya PDB lebih besar dari PNB
PFPN (Pendapatan Faktor Produksi Neto), yaitu Selisih antara Pendapatan Faktor Produksi Neto dari Luar Negeri dikurangi Pembayaran Faktor Produksi Neto ke Luar Negeri
3. Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan penggantian barang modal (replacement) PNN = PNB – (Penyusutan + Pengantian Barang Modal)
4. Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Pendapatan Nasional (PN) atau Net National Income (NNI)
Jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam kurun waktu satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Contoh pajak tidak langsung: pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi
5. Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
Jumlah seluruh penerimaan masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi laba ditahan, iuran asuransi,iuran jaminan social, pajak perseroan dan ditambah transfer payment. PI = PN – (Pajak perseroan + Laba ditahan + Iuran) + Transfer payment
6. Pendapatan disposibel atau Disposible Income (DI)
Pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan, penerimaannya setelah dikurangi pajak lansung DI = PI – Pajak langsung
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) di dalam suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun dinyatakan dalam jumlah uang.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
Seluruh nilai produksi barang dan jasa dinyatakan dalam jumlah uang yang dihasilkan masyarakat suatu negara baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negri dalam kurun waktu satu tahun ( hasil produksi perusahaan asing/warga negara asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut tidak dihitung) PNB = PDB + PFPN
Jika PDB lebih besar dari PNB maka penanaman modal asing (PMA) lebih besar dari penanaman modal negara itu di luar negeri. Negara-negara berkembang biasanya PDB lebih besar dari PNB
PFPN (Pendapatan Faktor Produksi Neto), yaitu Selisih antara Pendapatan Faktor Produksi Neto dari Luar Negeri dikurangi Pembayaran Faktor Produksi Neto ke Luar Negeri
3. Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan penggantian barang modal (replacement) PNN = PNB – (Penyusutan + Pengantian Barang Modal)
4. Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Pendapatan Nasional (PN) atau Net National Income (NNI)
Jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam kurun waktu satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Contoh pajak tidak langsung: pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi
5. Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
Jumlah seluruh penerimaan masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi laba ditahan, iuran asuransi,iuran jaminan social, pajak perseroan dan ditambah transfer payment. PI = PN – (Pajak perseroan + Laba ditahan + Iuran) + Transfer payment
6. Pendapatan disposibel atau Disposible Income (DI)
Pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan, penerimaannya setelah dikurangi pajak lansung DI = PI – Pajak langsung
C. Metode Perhitungan Pendapatan Naisonal
1. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.
2. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian.
Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian.
Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)
Struktur Pasar
00.07
ASSALAMUALAIKUM
No comments
Assalamualaikum.
A. Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau
proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya :
1) Pasar tradisional.
2) Pasar raya.
3) Pasar abstrak.
4) Pasar konkrit.
5) Toko swalayan.
6) Toko serba ada.
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya :
1) Pasar ikan.
2) Pasar sayuran.
3) Pasar buah-buahan.
4) Pasar barang elektronik.
5) Pasar barang perhiasan.
6) Pasar bahan bangunan.
7) Bursa efek dan saham.
B. Struktur Pasar
Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri
dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Unsur-unsur struktur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, Hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi. Struktur pasar di suatu Negara dapat bergerak mulai dari struktur pasar persaingan sempurna sampai dengan monopoli.
Unsur-unsur struktur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, Hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi. Struktur pasar di suatu Negara dapat bergerak mulai dari struktur pasar persaingan sempurna sampai dengan monopoli.
C. Macam – macam Struktur Pasar
Persaingan sempurna merupakan
struktur pasar yang paling ideal, karena struktur pasar ini akan dapat menjamin
berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh
karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan asumsi bahwa perekonomian
merupakan pasar persaingan sempurna. Tetapi dalam praktek tidak mudah untuk
menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam pasar persaingan sempurna
yang sesungguhnya (sesuai teori). Umumnya, yang ada adalah yang mendekati
ciri-ciri struktur pasar tersebut. Namun, sebagai landasan teori untuk analisis
ekonomi, mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sangat penting.
jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen
yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang,
dan lain-lain.
1. Terdapat sangat banyak penjual
dan pembeli.
Oleh karena terdapat sangat banyak
produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok
produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli
juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan
monopsoni untuk mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
2. Produk yang dihasilkan oleh para
produsen adalah homogeny.
Pasar diartikan sebagai gabungan dari
produsen yang memproduksi produk yang homogen/identik. Ini berarti bahwa antara
produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen yang lain bersifat
substitusi sempurna. Oleh karena itu, para pembeli tidak dapat membedakan
produk- produk dari produsen yang berbeda.
3. Setiap produsen adalah pengambil
harga ( price taker).
Implikasi dari kedua asumsi di atas
adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga pasar
yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan demikian
setiap produsen hanya menerima harga pasar. Produsen dapat menawarkan produk
berapapun jumlahnya dengan harga pasar tersebut.
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk
dan keluar pasar
Tidak ada hambatan bagi setiap
perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
5. Maksimisasi profit/keuntungan.
Tujuan dari semua perusahaan adalah
memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6. Tidak ada regulasi dari
pemerintah.
Tidak ada intervensi pemerintah di
dalam pasar ( seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya).
Struktur pasar di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar
persaingan murni (pure competition). Untuk pasar persaingan sempurna (perfect
competition) memerlukan asumsi-asumsi tambahan sebagai berikut.
7. Mobilitas faktor-faktor produksi
sempurna.
Faktor-faktor produksi bebas
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi.
Dengan kata lain, terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
8. Pengetahuan sempurna (perfect
knowledge).
Semua penjual dan pembeli
diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik\
kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi
ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi. Informasi pasar dapat
diperoleh dengan mudah dan tanpa biaya.
Bentuk pasar persaingan sempurna
sulit dijumpai dalam kenyataan sehari-hari. Namun, sangat bermanfaat sebagai
dasar untuk mempelajari konsep-konseop pasar lainnya dalam ilmu ekonomi.
Rabu, 22 Mei 2013
Kisruh Sepak Bola Nasional
23.10
ASSALAMUALAIKUM
No comments
Assalamualaikum.
Dalam tulisan ini, saya ingin menuangkan rasa prihatin saya terhadap kondisi Sepak Bola Indonesia yang sedang mengalami konflik.Karena dengan cara ini mudah-mudahan membuat saya sedikit agak lega karena sudah menuangkan rasa keluh kesah saya.
Dalam beberapa tahun ini, dunia Sepak Bola Indonesia sedang mengalami konflik yang menurut saya cukup kronis. Bagaimana tidak, masalah yang timbul makin hari makin besar. Berbagai cara untuk menyatukan kelompok-kelompok yang bertikai pun rasanya sia-sia, karena tiap-tiap kelompok leih mementingkan ego mereka masing-masing. Bermula saat pemimpin PSSI yang lama dipaksa untuk mundur karena prestasi TimNas yang kian merosot dan tidak mengalami perkembangan. Setelah mengadakan pemilihan dan PSSI pun kini memiliki pemimpin baru. Tapi apakah masalahnya sudah selesai? jelas tidak, Timbul masalah lain yang mencuat ke permukaan.
Masalah yang baru yaitu konflik Dualisme kompetisi yang terjadi di Indonesia. Kompetisi yang lama diaanggap "haram" oleh PSSI. Lalu mereka membuat sebuah kompetisi baru yang katanya sehat secara finansial dan diakui FIFA. Banyak klub yang hijrah beralih dari kompetisi yang selama ini bergulir di Indonesia ke kompetisi bentukan PSSI tersebut. Kedua kubu dan kelompok pun tak ada yang mau mengalah, munculah dualisme kompetisi, bahkan ketua PSSI pun ada 2!!
Pemain yang merumput di kompetisi lama pun dicap "haram" untuk membela TimNas Indonesia. FIFA pun ikut turun tangan menyelesaikan persoalan ini, mereka mengancam akan membekukan PSSI jika PSSI tidak segera menyelesaikan permasalan ini. Dan pada akhirmya pada bulan Maret lalu digelar Kongres, apakah masalahnya benar-benar selesai? mudan-mudahan iya. amiin.
Saya sebagai pemerhati dan pengamat sepak bola khususnya Sepak Bola Indonesia cukup miris melihat kondisi dan prestasi TimNas. Saya berharap sekali Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan prestasi, saya ingin TimNas tidah dicap sebagai TimNas sebagai Tim penghibur saja di setiap turnamen. Maju terus sepak bola Indonesia, rakyatmu rindu kemenangan dan prestasi. Mohon maaf jika tulisan saya ada kata yang salah, saya tidak berniat menyinggung pihak siapapun.
Wassalamualaikum.
Minggu, 28 April 2013
Ongkos dan Penerimaan.
06.26
ASSALAMUALAIKUM
No comments
A. Pengertian Ongkos.
a. Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
b. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
c. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
Ongkos Produksi Jangka Panjang.
Ongkos Produksi Jangka Panjang.
D. Penerimaan.
Kurva Permintaan
Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah
semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi guna memproduksi output. Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi Ongkos Jangka Pendek. & Ongkos Jangka Panjang.
Ongkos produksi adalah
semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau
pengeluaran.
B. Macam Macam Ongkos.
a. Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
b. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
c. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
C. Kurva Ongkos
Kurva Ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan.
Ongkos Produksi Jangka Panjang.
Ongkos Produksi Jangka Panjang.
D. Penerimaan.
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum,
yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam penerimaan :
ü Total penerimaan (Total revenue : TR)
yaitu total penerimaan dari hasil penjualan outputnya.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik
origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu
yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik
sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung
dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri
harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat,
(akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun
(akibat pengaruh persaingan dan substansi).
ü Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR)
yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau
yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
ü Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)
yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Kurva Permintaan
Pergeseran Kurva Permintaan
E. Contoh Soal Biaya Penerimaan.
Sebuah pabrik Sabun dengan Merk "ABM" mempunyai biaya tetap (FC) =
1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sabun Rp 500; apabila sabun
tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sabun mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500
Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik sabun akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
Sumber:
http://cahyosman4lahat.blogspot.com/2011/02/fungsi-biaya-dan-penerimaan.html
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sabun mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500
Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik sabun akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
Sumber:
http://cahyosman4lahat.blogspot.com/2011/02/fungsi-biaya-dan-penerimaan.html